Jakarta [masih] Darurat Banjir

Jakarta Darurat Banjir, menjadi headline di sejumlah media selama satu minggu ini. Banjir besar yang katanya datang 5 tahunan itu kali ini menjadi bencana besar bagi Jakarta dikarenakan luapan air juga disebabkan oleh beberapa tanggul yang jebol akibat tidak mampu menampung debit air yang melimpah.

Alhamdulillah rumah orang tua Saya di Tangerang tidak ikut menjadi korban. Dulu sewaktu masih tinggal di Tangerang, sudah beberapa kali menjadi korban yang terjebak di kantor karena tidak bisa pulang kerumah. Masih ingat tulisan Saya tentang Jakarta Stroke? Tahun 2010 saja banjir Jakarta sudah segitu parahnya menciptakan macet dimana-mana. Tapi ternyata tahun 2013 ini cerita itu masih terulang bahkan lebih parah lagi. Saya yang hanya lihat berita nya di tv saja ga hentinya berucap "Astagfirullahalazim", ngeri banget lihat hampir seluruh Jakarta tergenang banjir. Sampai bundaran HI yang biasanya aman, kemarin aspalnya pun ga bersisa.

 

Tidak terbayang kalau Saya masih kerja di kantor yang depan patung kuda itu, sudah dipastikan ga bakal nyampe kantor klo begitu ceritanya. Apalagi untuk bisa menembus jalan daanmogot yang transjakarta pun menyerah tidak beroperasi, mendingan diem dirumah mantau situasi daripada kejebak ditengah ga bisa kemana-mana.

Cobaan berat bagi Gubernur baru DKI Jakarta, tapi setidaknya melihat aksi beliau kemarin sangat berbeda dari Gubernur sebelumnya yang kalau banjir menyapa Jakarta, sepertinya beliau tidak pernah nampak yah? Karena biasanya hujatan langsung menyerang di sosial media. Emmm atau Saya yang kurang perhatian?

Seperti yang dibilang pak Gubernur bahwa Jakarta Darurat Banjir sampai tanggal 27 Januari, jadi harus tetap waspada dengan cuaca ekstrimnya, walaupun sekarang air yang menggenang itu sudah semakin surut. Cerita lain dari surutnya banjir kemarin adalah membersihkan lumpur yang tersisa. Pasca banjir juga menimbulkan beberapa masalah selain hal bersih-bersih lumpur, serangan penyakit, perbaikan perabotan rumah yang rusak, merenovasi rumah yang rusak karena terendam air juga menjadi masalah bagi korban. Semoga mereka semua dikuatkan. Aamiin.

Pelajaran berharga bagi kita, mari jaga lingkungan sekitar jangan hanya menghujat para pejabat. Tapi cobalah untuk intropeksi diri, apakah kita sudah menjaga lingkungan kita sendiri? Yuk bantu pak Gubernur merealisasikan pengurangan jumlah titik banjir pertahun nya supaya ga ada lagi headline Jakarta Darurat Banjir.